Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani
(oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan (nomos), atau
"peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Jadi definisi Metodologi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari metode,
umumnya metode
ilmiah, yang berhubungan
dengan ekonomi, termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi.[1] Istilah
'metodologi' juga umum meskipun salah dan digunakan sebagai sinonim dari
'metode'.
Metodologi ekonomi Sering disebut sebagai The queen of social
sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk
menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II
merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan
matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif
dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang
menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen
yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir
semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam
analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama
didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen
yang berubah-ubah.
· Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut pandang:
Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari :
1. PRODUKSI . Produksi
adalah segala tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat
dari suatu barang.
Karena
sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki, maka
berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia;
sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah pokok ekonomi.
2. DISTRIBUSI. Distribusi
adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan
barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen
akhir/pemakai.
Yang
termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan, pensortiran/pemilahan,
pengepakan, penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan
menjadi 2 cara :
a. Distribusi
langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.
b.
Distribusi tidak langsung, dimana dalam penyalurannya melalui
beberapa perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner,
makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai penyaluran sangat
dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal.
3. KONSUMSI. Konsumsi
adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna
suatu barang.
Kegiatan konsumsi dipengaruhi
oleh 2 faktor :
1. Faktor Internal, seperti :
pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.
2. Faktor
Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial,
kebijakan pemerintah, dll.
Menurut Teori Modern
Menurut
Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan masalah pokok yang dihadapi
oleh perekonomian, yaitu :
1. Apa yang
akan diproduksi (What) Karena
keterbatasan sumber daya faktor produksi, maka harus hal yang tidak mungkin
akan memproduksi sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barfang apa
yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
2.
Bagaimana proses produksinya (How) Hal
ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap
wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal
dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang akan menerapkan
teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya manusia yang
ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
3. Untuk
siapa hasil produksi ditujukan (for
Whom) Untuk masalah yang satu ini, pertimbangan ditujukan bagaimana
caranya agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta
dengan tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa
pasarnya.
Menurut Richard Lipsey, menambahkan
permasalahan perokonomian secara makro, yaitu tingkat inflasi, tingkat
pengangguran dan kapasitas produksi.
·
PENGARUH MEKANISME HARGA
Krisis finansial
global yang terjadi sejak akhir tahun 2007telah mengakibatkan perlambatan
ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun.
Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju
seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa sebagian
negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing market) menguasai 60%
pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara maju. Karena itu, jika
terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak pada permintaan
barang-barang dari negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu hal
ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha, khususnya
industri.
Harapan untuk
segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun
2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang
terus menurun, meningkatnya suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali
serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut
setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa indonesia sudah memasuki tahap
recovery atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi
sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku
bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan
barometer.
III.
SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem Perekonomian
adalah cara suatu bangsa/negara untuk mengatur kehidupan ekonominya agar
tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Macam-Macam Sistem Ekinomi
Macam-Macam Sistem Ekinomi
1.Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi yang
masih terikat dengan adat istadat kebiasaan dan nilai budaya setempat.
Ciri-Ciri
· Alat produksi sederhana
· Jumlah barang/jasa
rendah
· Produktivitas
rendah
· Masih barter
· Kegiatan ekonomi
umumnya dibidang pertanian
· Masyarakat sulit
menerima perubahan
2.Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi yang
memberi kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai
keinginan dan keahliannya.
Ciri-Ciri
· Hak milik
perorangan diakui
· Individu bebas
melakukan kegiatan ekomomi
· Jenis,jumlah,dan
harga barang ditentukan kekuetan pasar
· Adanya persaingan
bebas
· Kegiatan
ekonomi(produksi,distribusi,dan konsumsi) diserahkan kepada swasta.
Misalnya Amerika Serikat dan Eropa
3.Sistem Ekonomi Sosialis (ETATISME)
Sistem Ekonomi yang
seluruh kegiatan Ekonominya direncanakan,dilaksanakan,dan diawasi oleh
pemerintah secara terpusat.
Ciri-Ciri
· Alat-alat dan
faktor produksi dikuasain negara
· Kegiatan Ekonomi
sepenuhnya diatur negara
· Harra barang/jasa
ditentukan pemerintah
· Hak milik
perorangan tidak diakui
Misalnya:
Kuba,Korea,Eropa Timur,dan RRC.
4.Sistem Ekonomi Campuran
Gabungan dari sistem perekonomian
Liberal dan sosialis.
Ciri-Ciri
· Pemerinta dan
swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi
· Negara menguasahi
sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian
· Wastw/perorangan
diberi kebebasan untuk berusaha diluar sektor vital
· Pemerinta berperan
membina dan mengawasi swasta
· Hak milik
perorangan diakuidan penggunaannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum
Misalnya:Afrika,Amerika Latin,dan
Asia.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar