TUGAS KE EMPAT BAHASA INDONESIA
Jakarta, 20 April 2013
Pengertian karangan dalam kamus yaitu
hasil mengarang, tulisan, cerita pendek, buah pena (depdikbud 1995 :
445). Sebelum penulis mengemukakan pengertian karangan menurut para
pakar bahasa yang lain, terlebih dahulu penulis akan mengemukakan
pengertian mengarang “Merangkai, menyusun secara cermat buah pikiran
kedalam bentuk tulisan beruntun dan teratur tentang suatu masalah.
Istilah lain yang sering digunakan adalah menulis” (Syamsudin 1994 : 2).
Berdasarkan pengertian mengarang yang
telah penulis kemukakan di atas, maka mengarang merupakan kegiatan
berbahasa tulis, hasil kegiatan itu disebut karangan.
Pengklasifikasian karangan dapat
ditinjau dari dua segi. Ditinjau dari segi isi, maka karangan dapat
dibedakan menjadi karangan fiksi dan nonfiksi atau rekaan dan ilmiah.
Kedua karangan ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Karangan
fiksi (rekaan) berisi cerita yang bukan kenyataan tetapi merupakan
hayalan atau imajinasi pengarang, sedangkan karangan ilmiah (non fiksi)
merupakan karangan yang isinya dapat dibuktikan dan
dipertanggungjawabkan berdasarkan ilmu karena bersifat ilmiah. Karangan
ilmiah (fiksi) menggunakan bahasa dengan kata yang bermakna konotasi.
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
Karangan Narasi
Karangan narasi adalah karangan yang mengisahkan, menceritakan, suatu
peristiwa atau masalah yang disusun secara kronologis (sistematika
kewaktuan) dengan tujuan memperluas wawasan seseorang.
Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang menjelaskan, menerangkan,
memberitahukan suatu masalah atau objek agar orang lain mengetahuinya.
Dari karangan ini diharapkan orang yang tidak mengetahui menjadi tahu
dan yang tidak jelas menjadi jelas setelah membaca karangan ini.
Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang mengutarakan alasan untuk
membuktikan sesuatu, dengan maksud meyakinkan pembaca tentang sesuatu
yang menjadi topik dalam karangan itu.
Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang memaparkan, menggambarkan secara
rinci dengan menyertakan bukti-bukti sehingga pembaca seolah-seolah
terlibat didalamnya secara langsung.
Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah adalah karangan yang mempengaruhi, mengajak,
menganjurkan sesuatu kepada orang lain uyntuk berbuat atau bertindak
sesuai dengan yang diharapkan pengarang.
MACAM-MACAM KARANGAN
1. KARANGAN ILMIAH
Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan
yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/ keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan
yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri
tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya
tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam
tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Ciri – Ciri Karya Ilmiah:
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari
bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian
penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri
dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan
pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
b. komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
c. sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
d. penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
Selain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
- Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
- Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
- Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
- Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
- Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
- Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
- Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Macam – macam karangan ilmiah:
Ada berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :
- Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian.
Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas,
laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan,
dsb.
- Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
- Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
- Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
- Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
- Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
2. KARANGAN SEMI ILMIAH
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan
fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis
dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya
atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan
dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya
mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan
karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah
karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam
komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
- Fakta yang disimpulkan subjektif;
- Gaya bahasa formal dan popular;
- Mementingkan diri penulis;
- Melebih-lebihkan sesuatu;
- Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips,
reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara
uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.
3. KARANGAN NON-ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah:
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
- Fakta yang disimpulkan subyektif.
- Gaya bahasa konotatif dan populer.
- Tidak memuat hipotesis.
- Penyajian dibarengi dengan sejarah.
- Bersifat imajinatif.
- Situasi didramatisir.
- Bersifat persuasif.
- Tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
Sumber :