Selasa, 15 April 2014

KASUS PELANGGARAN ETIKA DUNIA MAYA

A. KASUS PELANGGARAN  1

Kicauan Iseng yang Berujung ke FBI




Citizen6, Jakarta Internet merupakan akses yang bisa digunakan oleh semua kalangan, dalam memakainya Anda pun perlu berhati-hati. Nyatanya, terkadang internet bisa merugikan diri sendiri dan orang lain, salah satunya yang dialami oleh remaja Amerika berikut ini.


Sarah namanya seorang remaja perempuan berusia 14 tahun yang mendapat ketakutan seumur hidupnya setelah mengtwit ancaman teror untuk sebuah perusahaan maskapai besar yaitu American Airlines, yang dilansir dari nypost.


Dalam twitnya dia memention akun @AmericanAir, "Halo nama saya Ibrahim dan saya dari Afganistan. Saya bagian dari Al Qaeda, dan pada 1 Juni mendatang saya akan melakukan sesuatu hal yang besar".


Lalu akun American Airlines menjawab, "Kita menanggapi ancaman ini dengan serius. Alamat IP Anda dan rincian akan dilanjutkan ke keamanan dan FBI".


Aksi konyol Sarah ini ditanggapi oleh maskapai American Airlines secara serius, dia pun akhirnya dilaporkan ke FBI. Menurut Dori Alvarez juru bicara American Airline mengungkapkan, "Di Amerika, keselamatan penumpang dan awak kami adalah prioritas nomor satu kami, maka dari itu kita melaporkan kasus pengancaman ini".


Perempuan ini selalu terobsesi agar menjadi terkenal, salah satunya dengan cara ini. Dalam akun twitternya @QueenDemetriax dia menuliskan "Saya ingin menjadi terkenal seperti Demi Lovato, bukan seperti Osama bin lade".



Saat Sarah menuliskan twit tersebut banyak pengguna twitter lainnya pun ikut meretwet, dan dalam waktu singkat Sarah menjadi terkenal sehingga followersnya bertambah menjadi 3000 orang.

Sarah menuliskan penyesalan di akunnya, "Aku sangat menyesal aku takut sekarang". Akhirnya Sarah pun menutup akun twitternya agar orang tidak lagi membicarakannya.



Penulis:

Yulia Yulee
 

B. KASUS PELANGGARAN 2

Data Forgery
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database.

Contoh kasus :

Data Forgery Pada E-Banking BCA

   Dunia perbankan melalui Internet (e-banking) Indonesia, dikejutkan oleh ulah seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah Master Web. Lelaki asal Bandung ini dengan sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia, (BCA). Steven membeli domain-domain dengan nama miriphttp://www.klikbca.com (situs asli Internet banking BCA), yaitu domainhttp://www.klik-bca.com,www.kilkbca.com,http://www.clikbca.com,http://www.klickca.com. Dan http://www.klikbac.com. Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya security untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu. Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli maka nasabah tersebut masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya.

 
KESIMPULAN

Dari 2 contoh kasus diatas, dapat disimpulkan dengan melalui sudut pandang etika profesi TSI bahwa :


Perkembangan dunia maya yaitu internet yang semakin cepat menyebabkan tidak adanya batasan dalam komunikasi. Hal ini disebabkan tidak adanya pertemuan secara langsung. Meskipun demikian sebaiknya dalam menggunakan fasilitas Internet adalah dengan mengikuti kaidah etika atau tata aturan sederhana yang dapat kita lakukan seperti yaitu dengan bertegur sapa dengan tulisan bukan fisikal, dengan membiasakan bertindak sopan, mengikuti peraturan yang telah ada sebelumnya.


Selain itu dengan mengetahui dan menerapkan etika atau kode etik yang sering kali kita lupakan dalam berinteraksi di dunia maya seperti : kesan pertama ada di tangan anda, hindari penggunaan huruf capital, memberi judul dengan jelas, menggunakan BBC dari pada CC pada Email, membalas email dengan cepat, Membaca dulu baru bertannya, menggunakan kutipan, tidak hanya copy-paste, dan kembali pada did sendiri.


Untuk menghindarkan resiko-resiko tersebut, akan lebih baik bila tulisan-tulisan kritis kita di blog/forum sebaiknya didasarkan pada fakta-fakta atau bukti yang kuat, atau bila kita tidak yakin bukti dan datanya kurang kuat, kita bisa membuat disclaimer bahwa tulisan dibuat berdasarkan fakta atau data yang belum dicek ulang kebenarannya. Pada akhirnya, sepanjang kita bisa bersikap dewasa dan bertanggung jawab dalam menulis, saya yakin kita bisa terhindar dari resiko-resiko tersebut.


sumber :
http://m.liputan6.com/news/read/2036914/kicauan-iseng-yang-berujung-ke-fbi
http://uglycorporation.blogspot.com/2013/03/contoh-kasus-kejahatan-di-dunia-maya.html 
http://pakiahsampono.wordpress.com/kode-etik-profesi/kode-etik-dunia-maya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar