TUGAS KETIGA BAHASA INDONESIA
Penalaran induktif adalah
cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala
yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium,
tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang.
Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan
bertambah panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan
pengetahuan yang dianut oleh penganut empirisme.
contoh penalaran induktif adalah :kerbau punya mata. anjing punya mata.
kucing punya mata:. setiap hewan punya mata. Penalaran induktif membutuhkan
banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk
itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.
Selanjutnya pengertian penalaran induktif menurut Tim
Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah penalaran mengandung tiga
pengertian, diantaranya :
1. cara (hal) menggunakan
nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2. Hal mengembangkan atau
mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3. Proses mental dalam
mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Contohnya dalam
menggunakan preposisi spesifik seperti:
Es ini dingin. (atau:
Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Untuk membedakan
preposisi umum seperti:
Semua es dingin.
Semua bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.
Induksi kuat:
Semua burung gagak yang
kulihat berwarna hitam.
Induksi lemah:
Aku selalu menggantung
gambar dengan paku.
Banyak denda mengebut diberikan pada remaja.
Banyak denda mengebut diberikan pada remaja.
Penalaran induktif
dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan
suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Perbedaan dari penalaran
deduktif dan induktif adalah, penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip
umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran
induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan
informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.
Jenis – jenis penalaran induktif yaitu :
A.
GENERALISASI
Generalisasi yaitu proses
penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh :
Hasil UTS mata pelajaran
Bahasa Indonesia untuk kelas 3EA06 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa
hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 –
65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EA06 cukup pintar dalam mengerjakan soal
Bahasa Indonesia.
Macam – macam
generalisasi :
- a. Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
- b. Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
B. HIPOTESE dan TEORI
·
Hipotese (hypo ‘di bawah’, tithenasi ‘menempatkan’)
Semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta lebih lanjut
Semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta lebih lanjut
·
Teori
Azas yang umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena yang ada.
Azas yang umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena yang ada.
Sumber : hipotese dan teori
C. ANALOGI
Analogi yaitu cara
penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat yang sama.
Contoh :
Danih adalah seorang
altlet lari kebanggaan Indonesia. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk
meningkatkan kemampuan berlarinya. Demikian juga dengan Sandy, dia merupakan
seorang polisi yang memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai
aparat penegak hukum. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk
bertanding atau mambantu masyarakat melawan kejahatan. Oleh karena itu, untuk
menjadi atlet dan polisi harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara
selalu berlatih.
D.
HUBUNGAN KAUSAL
Hubungan kausal yaitu
penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan.
Contoh :
Jika dipanaskan, tembaga
memuai.
Jika dipanaskan emas
memuai
Macam – macam hubungan kausal :
- a. Sebab - akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha
angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh
tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar
penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat
ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
- b. Akibat -sebab
Contoh :
Andi mendapat nilai yang
memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di
kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat
tekun setiap harinya.
- c. Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami
kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia
mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.
Sumber : induktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar